Thursday, January 5, 2017

Welcome hopes !

Postingan pertama di hari kelima tahun 2017.

Setelah sebulan terakhir menyia-nyiakan urusan per-tesisan paska Seminar 1, akhirnya di awal tahun ini kembali membulatkan tekad untuk menyelesaikan segala kewajiban mahasiswa. Urusan pindah rumah jadi pelarian yang manis akhir-akhir ini. Yups, kami sekeluarga akhirnya pindah rumah beberapa hari setelah ultah Ayah bulan lalu, setelah menumpang hampir 8 tahun lamanya di rumah mertua, yeaayy Alhamdulillaah......senangnya tak terkira. Rasanya hampir saja stuck dengan segala urusan domestik di rumah si Mbah Uti yang sangat mengganggu seperti buruknya kualitas air, menumpuknya berbagai barang-barang gak penting yang jadi sumber tikus, kecoa, dll, juga keisengan para kucing yang demen banget tinggal di plafon rumah *sigh*

Alhamdulillah akhirnya bisa menempati rumah yang kami cicil dengan susah payah, yang lunasnya nanti mungkin saat Dinara lulus kuliah nanti hahahah. Perjalanan panjang kami akhirnya bisa mendapatkan rumah impian ini (yaah at least untuk saat ini). Untung juga rumah ini dibeli sebelum jalan akses direct ke perumahan belum dibuka, kalo gak mungkin kami gak bakal sanggup lagi beli rumah disini karena harganya langsung melambung hampir 50% lebih tinggi sekarang dari harga waktu kami beli dahulu.  

Rumah yang sekarang kami tempati berjarak kurang lebih 10 km dari rumah Mbah Uti, lebih jauh ke sekolah anak-anak memang, ke stasiun terdekat pun jaraknya hampir 5 km, tapi akses ke perumahan yang jalannya lebar dan mulus bikin jarak bukan lagi masalah, kemana-mana terasa deket aja, ke pusat perdagangan pun deket, lingkungan perumahan yang asri dan nyaman merupakan nilai plus lainnya. Seneng banget liat anak-anak bisa bebas main sepeda di jalan blok depan rumah, bisa main di taman kecil, dan bebas berlarian tanpa terganggu ramainya kendaraan. Yang lebih penting lagi, insyaallah lingkungan sekitar aman karena para sekuriti yang rajin patroli pagi, siang, sore. Hanya saja lingkungan perumahan yang penghuninya cenderung individualis membuat kami belum punya tetangga akrab hingga saat ini, beda banget kayak di rumah Mbah Uti yang hampir satu RW kami saling kenal, atau mungkin karena kami masih tergolong baru tinggal disini sehingga belum punya cukup waktu bergaul, semoga saja beberapa waktu kedepan bisa lebih akrab dengan tetangga satu blok.

Kadang kalo pas lagi ngobrol berdua si Ayah masih ga percaya rasanya akhirnya rumah ini bisa kami tempati. Sebetulnya rumah ini sudah kami beli 4 tahun yang lalu, hanya saja pertimbangan karena waktu itu anak-anak masih kecil (Farabi masih bayi), mau ninggalin mereka dengan ART saja rasanya kok ga tega, mau ngajak mertua tinggal disini juga pasti gak bakalan mau, jadi terpaksa rumah ini kami sewakan, yah itung-itung buat nambah bayar cicilan KPR juga. Nah setelah penyewa terakhir kami infokan bahwa rumah akan kami tempati, sekalian mau ngecek kondisi terakhir rumah ternyata kok banyak bocor dan kanopi depan sudah pada rusak, jadilah biaya renovasi akhirnya membengkak. Belum lagi cost buat membeli home furnishing yang memakan budget paling tinggi (walaupun hasilnya memuaskan sih). Jadilah sekarang tempat yang paling sering kami kunjungi IKEA atau Informa, jajannya mah sekarang perabotan rumah lohh hahahah.

Alhamdulillah anak-anak sekarang sudah tidur terpisah di kamar sendiri, setelah request-nya kk Dinara mau kamarnya ber-AC terkabul, itu pun kami gak perlu beli AC tambahan karena AC bawaan yang dijual bersama rumah ini oleh pemiliknya ternyata kondisinya masih bagus. Living room yang mungil cukuplah untuk memfasilitasi aktivitas kami, ditambah taman mungil impian Bunda yang minggu lalu baru saja terpasang bikin sejuk pandangan. Mungin saja beberapa tahun kedepan saat anak-anak sudah lebih besar baru kami perlu pikirkan untuk nambah lantai karena Dinara dan Farabi sudah harus tidur terpisah. Disamping itu hanya area dapur yang masih perlu dikembangkan, mudah-mudahan kami ada tambahan rejeki untuk mini kitchen set dan utilities lainnya, amiiinnn.

Semoga tahun baru, rumah baru, membawa banyak harapan baru yang mampu kami wujudkan. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah dan usaha kami, amiiinn ya robbal alamiin.

No comments:

Post a Comment

Just My Random Thoughts

Lagi on going drakor marathon series Hi Bye, Mama! Kok nonton tiap episodenya selalu mewek yaa, sedihnya tuh kok kayak beda aja gitu tau-tau...