Wednesday, October 17, 2018

Our very special gift from Allah SWT : Thiago Muhammad Faruqi

Alhamdulillah akhirnya bisa juga nyempetin bikin postingan ini, setelah seminggu berjibaku dengan HPL si bayi, dan seminggu setelahnya berkutat dengan segala printilan pengasuhan newborn dan  urusan dua anak SD. 

Yups tepat tanggal 7 Oktober 2018 pukul 01.15 telah lahir putra ketiga kami yang diberi nama: Thiago Muhammad Faruqi, nama yang udah Bunda persiapkan jauh-jauh hari sejak masih kuliah :D, nama ini sendiri memiliki makna:
Thiago : asal kata Iago (Spanish) artinya pengganti, mudah mendapatkan sesuatu
Muhammad : artinya orang yang mulia
Faruqi: asal kata alfaruqi (Arabic) artinya pandai, dapat pula berarti menyukai keindahan.

Jadi harapan kami sederhana saja sebenarnya, yaitu agar Thiago ini menjadi anak yang pandai serta mendapatkan banyak kemudahan dalam hidupnya.

Throwback kehari dimana Thiago dilahirkan rasanya hampir ga percaya sekarang si bayi udah bisa digendong-gendong sambil sesekali tersenyum dalam tidurnya. Hari Sabtu 6 Oktober 2018 yang lalu pagi-pagi saya dan si Ayah pamit sama anak-anak mau ambil hasil UTS (kalau di sekolah anak-anak dibilangnya PTS = Penilaian Tengah Semester), dan setelah itu langsung ke RSIA Buah Hati untuk daftar rawat inap sekalian induksi via infus sesuai rekomendasi dr. Muchlish empat hari sebelumnya jika ternyata masih belum juga kontraksi spontan. Nah karena dua kelahiran sebelumnya pas ke rumah sakit udah mulai ada bukaan, kali ini karena belum ada kontraksi sama sekali jadi berasa lamaa benget di RS dan gak ngapa-ngapain. Rekomendasi tersebut dikarenakan air ketuban kondisinya sudah mulai kurang baik, agak keruh dan volumenya berkurang.

Setibanya di RS kami langsung melakukan registrasi, lalu masuk ruang pemeriksaan untuk interview, test darah, test urine, serta CTG, Alhamdulillah semua dalam kondisi bagus. Pas tengah hari langsung diinduksi via infus. Duhh ga betah banget dehh setengah hari diinfus dan gak boleh banyak gerak, cuma disuruh tiduran doang. Menjelang maghrib baru deh berasa mules-mules dikit, jam setengah sepuluh request diperiksa dalam sama bidan ternyata udah bukaan dua menjelang tiga, Alhamdulillah akhirnya menikmati juga ngilu-ngilu sedap heheheh. Jelang dua jam berikutnya bukaan nambah satu persatu, pas bukaan lima diajak pindah dari ruang perawatan ke ruang bersalin untuk persiapan melahirkan. Sekalipun udah dua kali melahirkan secara normal, tapi nikmatnya nahan mules sebelum bukaan lengkap itu rasanya luar biasa. Padahal sebelumnya udah ngebayangin mau bikin foto di ruang bersalin macam para selebgram, tapi kenyataannya begitu udah bukaan delapan, kerudung udah disuruh buka sama suami karena takut malah bikin riweuh terus gerah juga, baju udah ganti pake baju dari RS, rambut udah akut-awutan ga jelas, tangan sampe kram karena megangin tangan suami yang akhirnya ikut-ikutan kram juga hahahha, bubar sudah bayangan halu bisa melahirkan cantik macam seleb hahaha.

Alhamdulillah pas jam 01.15 bidan bilang bukaan udah lengkap sambil nungguin dr. Muchlis yang ternyata hari itu baru banget pulang ke rumah setengah jam sebelum lahiran dede Thiago, padahal seharusnya beliau selesai praktek sesuai jadwal pukul lima sore harinya yang ternyata baru kelar pukul sepuluh malam karena hari Sabtu itu nembus sampe 200 pasien dan lanjut tindakan SC, Masyaallah dokter yang luar biasa. Untung bisa dateng tepat waktu yaa dok, kalo ga si Ayah udah mau komplen ajah hahaha.

Subhanallah ga tau deh gimana rasanya begitu si bayi ditaro di dada Bunda, sembari dokter jahit luka sobekan jalan lahir, senang bahagia terharu nyaris ga percaya ternyata udah dilewati juga. Beberapa menit setelahnya Bunda refleks nangis ga berhenti entah kenapa, lalu tiba-tiba badan gemetaran hebat. Setelah diselimuti Ayah pun, gemetar ga juga hilang, mau istirahat tidur juga ga bisa. Begitu dede selesai IMD dan diobservasi, Bunda langsung suruh Ayah check kondisi dede sambil kepikiran juga takut itu bayi ketuker hahaha, penasaran berat lahirnya berapa Bunda minta Ayah tanyain sambil pesan jangan lupa diadzan-in. Alhamdulillah wa syukurillah, dede sehat normal, terlahir dengan berat 3600 gr, dan panjang 50 cm, persis seperti waktu Farabi dulu dilahirkan.

Begitu lahir dede langsung rooming-in di ruang perawatan Bunda, setelah visit dokter obgyn dan dokter anak, kami dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang hari Senin siang, kakak-kakak yang sebelumnya dijemput Ayah ikut menginap di RS menyambut dengan senang hati, padahal tadinya Farabi ga mau pulang karena katanya seru kayak di hotel....hadeuhh !!

Lengkap sudah perjalanan kami, mission accomplished!! Semoga kami bisa membesarkan anak-anak dengan penuh kasih sayang, memberikan yang terbaik untuk mereka, juga semoga kami pantas menjadi orang tua yang pantas menjadi panutan mereka. Aamiin ya robbal alamiin.

We couldn't have asked for a better gift, you're truly our special gift Dear Thiago.

No comments:

Post a Comment

Just My Random Thoughts

Lagi on going drakor marathon series Hi Bye, Mama! Kok nonton tiap episodenya selalu mewek yaa, sedihnya tuh kok kayak beda aja gitu tau-tau...