16 Januari 2017
Ahhh waktu cepet
banget bergulirnya, pengen rasanya punya kekuatan untuk memperlambat putaran
waktu. Hari ini dapet lagi kabar temen keempat yang beberapa bulan yang lalu
masih kuliah bareng udah lulus sidang tesis, perasaan pas dapet kabar tersebut
: BAPER AKUT. Seneng sih seneng liat mereka sudah berhasil melewati step by
step tahapan menuju gelar Master tapi to be honest saya kok rasanya ga relaa,
pengen juga posting foto kelulusan di waktu yang sama huhuhu.
Arrgghh tapi
semua ini kan salah saya sendiri, berbulan bulan menyia-nyiakan waktu tanpa ada
hasil. Entah kenapa tesis ini menjadi momok yang begitu menakutkan bahkan
melebihi rasa takut saya saat menghadapi persalinan, atau mungkin saya memang
belum pantas mendapatkan gelar Master itu. Saya belum mampu mengatasi rasa
tidak percaya diri ini, sya belum mampu meyakinkan diri bahwa sebenarnya saya
mampu jika saja saya berusaha lebih giat. Saat teman-teman begadangan ga tidur
berhari-hari input dan analisis data, saya masih saja berleha-leha dirumah main
bersama anak-anak, beberes rumah, tanpa beban, malam hari pun tidur dengan
nyenyak. Ahh penyesalan selalu datang terlambat!!
Beberapa hari
yang lalu akhirnya beberapa teman senasib yang masih bergelut dengan tesis
akhirnya dipanggil oleh Kaprodi, diajak diskusi mengenai hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam menyelesaikan tesis. Karena sesuai SK Tugas Belajar kami
seharusnya sudah sudah menyelesaikan kuliah dan kembali ke kantor
masing-masing. Dan dari situ kami diberi warning wajib menyelesaikan tesis
dalam satu semester ini dan harus dapat mengikuti periode wisuda bulan JULI 2017, kalo engga
maka kami harus membayar penuh selama satu semester berikutnya. Padahal
semester ini saja kami sudah harus membayar sendiri untuk 0 SKS senilai
setengah biaya SPP. Membayangkan kalo lewat lagi dari tenggat waktu jujur
membuat saya shock bukan main, biaya SPP yang enggak sedikit belum lagi biaya
pulang pergi Jakarta-Bandung, biaya hidup, biaya penelitian aarrghhhh!!
Tapi entahlah
kenapa krisis percaya diri ini begitu akut melanda, saya hampir saja merasa
engga sanggup melewati bagian-bagian tesis ini bahkan disaat saya belum mulai
ke lapangan collect data. Ditambah lagi dapat kabar kalo Dosen Pembimbing
merupakan tipe yang agak ribet sehingga saya sudah diwarning sama Kaprodi untuk
prepare lebih baik sebelumnya karena jika kebiasaan mepet-mepet limit ini masih
terbawa maka ditakutkan ke-perfectionist-an Dosen Pembimbing akan menjadi
masalah baru buat saya. Belum lagi mengurus segala perijinan perpanjangan waktu
Tugas Belajar dari kantor dan segala proseduralnya yang belum tentu berjalan
mulus (walaupun saya banyak berharap diberi segala kemudahan).
Kadang terpikir
apa mungkin hanya saya yang mengalami hal ini, bagaimana cara mengatasinya
sepertinya hanya saya yang tahu jawabannya. Aaahh dimana fighter spirit yang
dulu saya miliki, dimana motivasi kuat dan optimisme tinggi yang dulu saya
punyai sewaktu menyelesaikan skripsi. Ingin rasanya masuk ke mesin waktu menuju
masa depan dimana saya akan menertawakan hal-hal konyol yang saya rasakan
sekarang. Tapi entah kenapa motivasi itu seperti maju mundur, dan terasa lebih
banyak mundurnya. Jika saja boleh memilih, ingin rasanya meninggalkan sisa
kewajiban ini dan kembali ke kantor * sigh *
Ya Allah hanya
Engkau lah yang mampu membolak-balikkan hati, yang mempu memberi kemudahan atas
segala hal yang sulit. Mohon berikan segala kemudahan dalam penyelesaian tesis
ini, diberi segala kemudahan berfikir, rasa malas please pergi jauh dan jangan
pernah kembali!! Mudah-mudahan beberapa bulan ke depan membawa banyak
perubahan, amiiinnn…………….
No comments:
Post a Comment