Sunday, January 15, 2017

GGT = Galau Galau Tesis

16 Januari 2017

Ahhh waktu cepet banget bergulirnya, pengen rasanya punya kekuatan untuk memperlambat putaran waktu. Hari ini dapet lagi kabar temen keempat yang beberapa bulan yang lalu masih kuliah bareng udah lulus sidang tesis, perasaan pas dapet kabar tersebut : BAPER AKUT. Seneng sih seneng liat mereka sudah berhasil melewati step by step tahapan menuju gelar Master tapi to be honest saya kok rasanya ga relaa, pengen juga posting foto kelulusan di waktu yang sama huhuhu.

Arrgghh tapi semua ini kan salah saya sendiri, berbulan bulan menyia-nyiakan waktu tanpa ada hasil. Entah kenapa tesis ini menjadi momok yang begitu menakutkan bahkan melebihi rasa takut saya saat menghadapi persalinan, atau mungkin saya memang belum pantas mendapatkan gelar Master itu. Saya belum mampu mengatasi rasa tidak percaya diri ini, sya belum mampu meyakinkan diri bahwa sebenarnya saya mampu jika saja saya berusaha lebih giat. Saat teman-teman begadangan ga tidur berhari-hari input dan analisis data, saya masih saja berleha-leha dirumah main bersama anak-anak, beberes rumah, tanpa beban, malam hari pun tidur dengan nyenyak. Ahh penyesalan selalu datang terlambat!!

Beberapa hari yang lalu akhirnya beberapa teman senasib yang masih bergelut dengan tesis akhirnya dipanggil oleh Kaprodi, diajak diskusi mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menyelesaikan tesis. Karena sesuai SK Tugas Belajar kami seharusnya sudah sudah menyelesaikan kuliah dan kembali ke kantor masing-masing. Dan dari situ kami diberi warning wajib menyelesaikan tesis dalam satu semester ini dan harus dapat mengikuti periode wisuda bulan JULI 2017, kalo engga maka kami harus membayar penuh selama satu semester berikutnya. Padahal semester ini saja kami sudah harus membayar sendiri untuk 0 SKS senilai setengah biaya SPP. Membayangkan kalo lewat lagi dari tenggat waktu jujur membuat saya shock bukan main, biaya SPP yang enggak sedikit belum lagi biaya pulang pergi Jakarta-Bandung, biaya hidup, biaya penelitian aarrghhhh!!

Tapi entahlah kenapa krisis percaya diri ini begitu akut melanda, saya hampir saja merasa engga sanggup melewati bagian-bagian tesis ini bahkan disaat saya belum mulai ke lapangan collect data. Ditambah lagi dapat kabar kalo Dosen Pembimbing merupakan tipe yang agak ribet sehingga saya sudah diwarning sama Kaprodi untuk prepare lebih baik sebelumnya karena jika kebiasaan mepet-mepet limit ini masih terbawa maka ditakutkan ke-perfectionist-an Dosen Pembimbing akan menjadi masalah baru buat saya. Belum lagi mengurus segala perijinan perpanjangan waktu Tugas Belajar dari kantor dan segala proseduralnya yang belum tentu berjalan mulus (walaupun saya banyak berharap diberi segala kemudahan).

Kadang terpikir apa mungkin hanya saya yang mengalami hal ini, bagaimana cara mengatasinya sepertinya hanya saya yang tahu jawabannya. Aaahh dimana fighter spirit yang dulu saya miliki, dimana motivasi kuat dan optimisme tinggi yang dulu saya punyai sewaktu menyelesaikan skripsi. Ingin rasanya masuk ke mesin waktu menuju masa depan dimana saya akan menertawakan hal-hal konyol yang saya rasakan sekarang. Tapi entah kenapa motivasi itu seperti maju mundur, dan terasa lebih banyak mundurnya. Jika saja boleh memilih, ingin rasanya meninggalkan sisa kewajiban ini dan kembali ke kantor * sigh *


Ya Allah hanya Engkau lah yang mampu membolak-balikkan hati, yang mempu memberi kemudahan atas segala hal yang sulit. Mohon berikan segala kemudahan dalam penyelesaian tesis ini, diberi segala kemudahan berfikir, rasa malas please pergi jauh dan jangan pernah kembali!! Mudah-mudahan beberapa bulan ke depan membawa banyak perubahan, amiiinnn…………….

Monday, January 9, 2017

Cerita Liburan Akhir Tahun Kami


Liburan semester kali ini kk Dinara dan adek Farabi gak jalan-jalan kemana-mana, secara Ayah udah warning jauh-jauh hari ga mau jalan-jalan ke tempat wisata saat peak season akhir tahun. Jadilah kami bertiga anteng aja dirumah, palingan jalan-jalannya cuma ke toko buku, mall, toko groceries deket rumah. Kebetulan udah pindah rumah juga sih, jadi anak-anak tetep hepi dapet lingkungan baru yang lebih nyaman untuk mereka bermain.

Tapi kok yaa yang namanya wiken rungsing aja kalo ga jalan-jalan, selama dua minggu libur sekolah kayaknya kasian juga anak-anak gak ada pengalaman jalan-jalan. Jadilah wiken pertama kami ke Seaworld Ancol, karena Dinara yang kepengen banget katanya liat ikan pari, setelah nonton film Moana yang pada salah satu adegannya sang nenek Moana setelah meninggal menjelma menjadi ikan pari yang banyak 'menuntun' Moana menemukan kepercayaan dirinya. Disini Dinara jadi tau kalo di Seaworld Ancol terdapat 4 (empat) jenis ikan pari yang memiliki variasi panjang badan. Sebelumnya udah kebayang sih Ancol pasti bakalan ruame banget kan pas liburan sekolah plus liburan akhir tahun gini. Daannn bener banget pas kami nyampe antrian pembelian tiket sudah mengular, mana cuaca panas terik pulak!!

Sebetulnya sih beberapa kali sempat membujuk untuk cancel aja ke Seaworld-nya tapi Dinara tetep ngotot, yaa sudahlah terlanjur nyampe Ancol juga sih. Tapi belum lama berkeliling, ternyata sakit giginya Dinara kumat tapi Dinara sengaja gak bilang, dia tahan-tahan rupanya saking gak mau batal ke Seaworld. Yaah ditambah suasana dalam Seaworld penuh sesak gitu, jelas gak nyaman. Gak berapa lama Ayah putuskan untuk pulang saja walaupun kami belum sempat melihat atraksi pemberian makan hewan laut di akuarium utama, yaah walaupun agak nyesek juga sih karena kan masuk Seaworld-nya ga murah juga. Kemarin harga tiket masuk (HTM) dikenakan Rp 110.000,- berlaku untuk anak-anak dengan tinggi diatas 80 cm dan dewasa. 

seneng banget waktu liat ikan pari

aktivitas di touch pool

area museum di Seaworld

muka-muka kusut abis keliling Seaworld yang penuh sesak

Nah wiken kedua gantian Bunda nih yang, rungsing pengen jalan-jalan. Bosen kan ngemall terus ujung-ujungnya pasti abis duit buat makan, anak-anak gak dapet pengalaman, gak punya cerita. Ayah juga bingung mau kemana secara puncak arus balik liburan pasti dimana-mana macet. Pas Bunda tawarin ke Sate Maranggi Purwakarta sekalian liat-liat Waduk Jatiluhur ehh kok tumben dia mau hahaha. Daripada pusing kali yaa, dirongrong sama istrinya minta jalan-jalan.

Nahh Sate Maranggi ini kan kayaknya fenomenal juga soalnya sebagian besar teman-teman Bunda maupun Ayah pasti udah pada sempat posting di akun socmed mereka pernah mampir kemari. Tergoda dong pengen nyobain juga. Pas nyampe masih jam 11an kurang, jadi ga terlalu rame meski ga sepi juga, rupanya Sate Maranggi ini lokasinya di pinggir jalan raya persis dan bentuknya kayak foodcourt gitu, jadi gak cuma ada sate maranggi sapi dan kambing, juga ada sop daging, sop dengkul, soto betawi, ikan  bakar, asinan, aneka gorengan, dan lainnya. Siang itu kami order sate maranggi sapi, sop daging, sop dengkul, asinan, dan tahu isi. To be honest, menurut Bunda sih sate maranggi sapinya gak istimewa, bahkan cenderung alot. Hanya saja sop dengkulnya juara, kuahnya seger banget. kalo untuk asinannya sih biasa, padahal tadinya udah ngebayangin asinan betawi seperti yang biasa Ayah beli di daerah Barito. Nilai plus nya makan disini tuh pelayanannya cepet, dan gak terlalu mahal sih, worth for value lah.

Setelah makan kami langsung capcuzz ke Waduk Jatilihur, yang merupakan waduk terbesar di Indonesia dan waduk multiguna pertama yang selain berfungsi sebagai pembangkit listrik, juga sebagai pengendali banjir, irigasi, dan sebagai pasokan air bersih untuk rumah tangga dan industri. Ternyata waduk ini tuh luas banget yaa , untuk area genangannya mencapai 83 km2 (sumber : dari sini). Agak susah ngejelasin ke Farabi apa itu waduk jadi lebih gampang dikasih tau kalo yang kami kunjungi itu adalah danau. Sebenarnya kami  ingin mengenalkan anak-anak ke bangunan bendungannya, tapi sayang bangunan bendungan ini tertutup untuk umum. Jadilah kami hanya duduk-duduk santai di bawah pohon dengan pemandangan waduk yang cukup indah. Tapi sayangan area pinggiran waduk tampak kurang terawat pada beberapa spot, banyak sampah, kotoran ternak, dan banyak pedagang. Oh iyya, harga tiket masuknya (HTM) Rp 15.000,- untuk dewasa dan anak-anak free, sedangkan tarif kendaraan golongan I dikenakan Rp 20.000,-

Sebetulnya disini juga tersedia area waterboom gitu, tapi kok yaa niat banget jauh-jauh ke Jatiluhur cuma mau ke waterboom hahhaa, anak-anak juga kayaknya males. Mereka tuh semangatnya liat warga yang pada mancing di pinggiran waduk, dan kepengen naek kapal juga tapi saat itu angin keceng banget. Walaupun cuma sebentar di Waduk Jatiluhur setidaknya lumayanlah akhirnya jalan-jalan juga walau dalam artian sebenarnya karena waktu kami habis dijalan secara rute yang dilewati rute super macet saat wiken Toll JORR-Bekasi-Toll Cikunir-Cikarang-Cikampek (pulang pergi). Setidaknya anak-anak dapat pengalaman baru, tau manfaat waduk dan mulai bisa dikenalkan untuk dapat menjaga lingkungan dan alam sekitar.

breathtaking view of Waduk Jatiluhur

hasil jepretan kk Dinara

ada anak kecil yang penasaran sama satwa sejenis kadal di atas pohon

family pic :))




Thursday, January 5, 2017

Welcome hopes !

Postingan pertama di hari kelima tahun 2017.

Setelah sebulan terakhir menyia-nyiakan urusan per-tesisan paska Seminar 1, akhirnya di awal tahun ini kembali membulatkan tekad untuk menyelesaikan segala kewajiban mahasiswa. Urusan pindah rumah jadi pelarian yang manis akhir-akhir ini. Yups, kami sekeluarga akhirnya pindah rumah beberapa hari setelah ultah Ayah bulan lalu, setelah menumpang hampir 8 tahun lamanya di rumah mertua, yeaayy Alhamdulillaah......senangnya tak terkira. Rasanya hampir saja stuck dengan segala urusan domestik di rumah si Mbah Uti yang sangat mengganggu seperti buruknya kualitas air, menumpuknya berbagai barang-barang gak penting yang jadi sumber tikus, kecoa, dll, juga keisengan para kucing yang demen banget tinggal di plafon rumah *sigh*

Alhamdulillah akhirnya bisa menempati rumah yang kami cicil dengan susah payah, yang lunasnya nanti mungkin saat Dinara lulus kuliah nanti hahahah. Perjalanan panjang kami akhirnya bisa mendapatkan rumah impian ini (yaah at least untuk saat ini). Untung juga rumah ini dibeli sebelum jalan akses direct ke perumahan belum dibuka, kalo gak mungkin kami gak bakal sanggup lagi beli rumah disini karena harganya langsung melambung hampir 50% lebih tinggi sekarang dari harga waktu kami beli dahulu.  

Rumah yang sekarang kami tempati berjarak kurang lebih 10 km dari rumah Mbah Uti, lebih jauh ke sekolah anak-anak memang, ke stasiun terdekat pun jaraknya hampir 5 km, tapi akses ke perumahan yang jalannya lebar dan mulus bikin jarak bukan lagi masalah, kemana-mana terasa deket aja, ke pusat perdagangan pun deket, lingkungan perumahan yang asri dan nyaman merupakan nilai plus lainnya. Seneng banget liat anak-anak bisa bebas main sepeda di jalan blok depan rumah, bisa main di taman kecil, dan bebas berlarian tanpa terganggu ramainya kendaraan. Yang lebih penting lagi, insyaallah lingkungan sekitar aman karena para sekuriti yang rajin patroli pagi, siang, sore. Hanya saja lingkungan perumahan yang penghuninya cenderung individualis membuat kami belum punya tetangga akrab hingga saat ini, beda banget kayak di rumah Mbah Uti yang hampir satu RW kami saling kenal, atau mungkin karena kami masih tergolong baru tinggal disini sehingga belum punya cukup waktu bergaul, semoga saja beberapa waktu kedepan bisa lebih akrab dengan tetangga satu blok.

Kadang kalo pas lagi ngobrol berdua si Ayah masih ga percaya rasanya akhirnya rumah ini bisa kami tempati. Sebetulnya rumah ini sudah kami beli 4 tahun yang lalu, hanya saja pertimbangan karena waktu itu anak-anak masih kecil (Farabi masih bayi), mau ninggalin mereka dengan ART saja rasanya kok ga tega, mau ngajak mertua tinggal disini juga pasti gak bakalan mau, jadi terpaksa rumah ini kami sewakan, yah itung-itung buat nambah bayar cicilan KPR juga. Nah setelah penyewa terakhir kami infokan bahwa rumah akan kami tempati, sekalian mau ngecek kondisi terakhir rumah ternyata kok banyak bocor dan kanopi depan sudah pada rusak, jadilah biaya renovasi akhirnya membengkak. Belum lagi cost buat membeli home furnishing yang memakan budget paling tinggi (walaupun hasilnya memuaskan sih). Jadilah sekarang tempat yang paling sering kami kunjungi IKEA atau Informa, jajannya mah sekarang perabotan rumah lohh hahahah.

Alhamdulillah anak-anak sekarang sudah tidur terpisah di kamar sendiri, setelah request-nya kk Dinara mau kamarnya ber-AC terkabul, itu pun kami gak perlu beli AC tambahan karena AC bawaan yang dijual bersama rumah ini oleh pemiliknya ternyata kondisinya masih bagus. Living room yang mungil cukuplah untuk memfasilitasi aktivitas kami, ditambah taman mungil impian Bunda yang minggu lalu baru saja terpasang bikin sejuk pandangan. Mungin saja beberapa tahun kedepan saat anak-anak sudah lebih besar baru kami perlu pikirkan untuk nambah lantai karena Dinara dan Farabi sudah harus tidur terpisah. Disamping itu hanya area dapur yang masih perlu dikembangkan, mudah-mudahan kami ada tambahan rejeki untuk mini kitchen set dan utilities lainnya, amiiinnn.

Semoga tahun baru, rumah baru, membawa banyak harapan baru yang mampu kami wujudkan. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah dan usaha kami, amiiinn ya robbal alamiin.

Tuesday, December 13, 2016

Happy Birthday Ayah !

Selamat ulang tahun untuk suami dan ayah paling super sedunia!

Semoga selalu sehat, sukses terus kariernya, selalu menebar kebahagiaan dimanapun berada, senantiasa menjadi imam terbaik kami.

XOXO -bunda, kk, adek-

birthday cupcakes for our family man

Happy Birthday yaa suami :)

*cupcakes lucu ini dipesan  disini lohh.
Browsing sana-sini eehh ternyata ada pembuat cupcakes lucuu dan enaak deket aja dari rumah :))

Monday, December 5, 2016

Dinara's Traditional Dancing Performances

Hari Minggu kemarin Dinara mengikuti Lomba Tari Kreasi Nusantara Se-Jabodetabek, mewakili sekolah bersama teman-temannya sesama peserta eskul menari. Ini kali pertama dia ikut, sebenarnya sih ini event tahunan yang diikuti sekolah tapi kan waktu kelas 1 SD Dinara ga ikut eskul menari, terus waktu TK B entah gimana ceritanya Bunda missed info mengenai lomba ini karena sebenarnya sih semua anak peserta eskul pasti ditawari mau ikut atau engga, jadi bukan dipilih diantara peserta eskul.

Nah berhubung venue-nya rada jauh di Gedung Serbaguna Kebun Binatang Ragunan, Ayah agak ragu mau antar karena kebayang suasana disana bakal riweuh dan Farabi pasti cranky kayak dulu waktu ikut anter Dinara lomba drumband. Jadi Bunda usul kalo berangkat kami berdua pake jasa sewa mobil online saja tapi nanti pas pulang Ayah yang jemput.

Pas sampe dilokasi dengan pedenya minta di drop sm driver di tempat yang dimaksud eeh ternyata kami salah, karena lokasi tenpat kami turun ternyata Auditorium GOR sedangkan lokasi lomba yang dimaksud Auditorium (harusnya sih Gedung Serba Guna) yang berada di dalam area Kebun Binatang, which is jaraknya cukup jauh. Yaasud akhirnya minta diantar sama tukang parkir yang ada di dekat GOR menuju lokasi, untung datangnya lebih awal jadi ga buru-buru banget deh.

Naah secara kan yang ikut anak-anak TD-SD se-Jabodetabek, kebayang dong itu riweuhnya kayak apa, belum lagi karena ini event tari jadi kan semua anak kudu di-make up-in dan pake kostum meriah, ramee dan rempong hahahah. Untung aja Farabi gak ikut sekalian.

Singkatnya setelah Dinara dkk selesai perform membawakan tari ondel-odel, kami bersiap-siap pulang, tapi ternyata Ayah belum tiba untuk menjemput karena selain karena berangkatnya mefet dan jalanan juga lumayan padat siang itu, jadi kami putuskan untuk jala-jalan dulu keliling Kebun Binatang Ragunan, karena Dinara emang belum pernah sama sekali kesini. Tapi karena siang itu hujan rada lama dan pengunjung cukup ramai, serta masih gerimis saat kami jalan-jalan, jadi terasa kurang nyaman karena jalanan becek, dan sebagian orang berteduh di bawah area berkanopi, sehingga segala macam bau keringat dan bau lembab dari pakaian pengunjung jadi satu, huuufftt.

But at least, Dinara seneng karena melihat aneka satwa secara langsung yang selama ini hanya ia tahu dari gambar/browsing/buku. Semangat banget motret dan video-in hewan-hewannya, "nanti aku mau kasih tau adek ahh Bun, kan kasian adek gak ikut jadi dia gak tau deh hewan-hewan di sini".

siap tampil

on the stage

tim tari ondel-ondel

sumringah bisa foto dengan (burung) kookabura


Sunday, December 4, 2016

Cerita Singkat Farabi Kemarin

Kemarin siang, 
Farabi : “Bunda, Abi seneng deh kalo Bunda ada di rumah seterusnya”.
Bunda : “Kenapa emangnya?”
Farabi : ”Soalnya enak, Abi sm kk ada yang urusin gitu loh”.
Bunda : “Oooh jadi Bunda ga boleh kerja gitu ya”
Farabi : “Iyaa, gak boleh pokoknya”.
Bunda : ”Terus kalo Bunda gak kerja bantuin Ayah, nanti kita ga cukup uangnya buat Abi sm kk bayar sekolah, jalan-jalan, beli mainan, gimana dong?”
Farabi : “Yaa udah deh”. (sambil ketawa lebar cekikikan)

Tuesday, November 29, 2016

Dinara's School Fieldtrip : Citra Raya World of Wonders

Kunjungan satu setengah bulan lalu baru sempat dishare sekarang, nyaris basi hahahah. Pas dikasih tau ternyata tujuan fieldtrip kk Dinara ke Citra Raya World of Wonders, Bunda langsung mikir ini tempat apaan ya, dimana lokasinya, ada wahana apa aja, secara asing banget belum pernah dengar sebelumnya. Penasaran langsung googling dong, nemu website ini, hhmm kok kayaknya menarik yaa.

Kebetulan Bunda diminta mendampingi anak-anak saat kunjungan karena orang tua murid (OTM) yang bertugas berhalangan hadir, nah kebetulan sekarang kan lagi banyak nganggur-nya kuliah engga kerja juga belum waktunya hehehe........ Sekalian mumpung bisa silaturahim dan seru-seruan sama ibu-ibu OTM yang lain. Kakak sih seneng banget pas tau Bunda ternyata ikut kunjungan, biar Bunda bergaul katanya hahahha.

Kami berangkat pukul 7.30 an pagi dan tiba di lokasi hampir 1 jam berikutnya, lalu lintas lumayan lancar sih mungkin karena weekday yaa. Saat tiba loket belum dibuka, jadi kami harus menunggu agak lama, karena loket buka pukul 10.00 saat weekday, dan bergeser pukul 09.00 saat weekend.  Dinara dan teman-teman yang jumlah seluruhnya hampir 150an anak excited banget karena begitu tiba disambut dengan patung dinosaurus besar, langsung mereka minta difoto. Oiaa kalo lagi promo sih harga tiket Rp 60.000, dan weekend Rp 70.000,- per orang, untuk seluruh wahana (ada 30an wahana permainan kalo gak salah) dan maksimal tiap anak dapat mencoba 2 kali permainan.....waaah senaaangg.

Ada apa aja sih di World of Wonders ini? Tentunya ada banyak banget permainan serta wahana edukasi disini, anak-anak gak bakal bosen deh. Orang tua aja nih yang siap-siap encok pegel linu nemeni mereka yang energinya ga habis-habis. Untuk wahana permainan ada banyak seperti : kincir jurassic, sinema parthenon 4D, cangkir puntir, taman lalu lintas, istana ceria, rumah angker, petualangan air, outdoor playground, galeri ilusi, berburu dino, rumah angker, dan masih  banyak lagi. Selain itu juga ada miniatur beberapa bangunan keajaiban dunia seperti : menara pisa, candi borobudur, colloseum, dan masih banyak lainnya. Lengkapnya ada disini yaa.

Secara umum sih worthy banget ajak anak-anak kesini, karena HTM nya gak terlalu mahal, terus pilihan wahananya banyaakk dan cukup variatif, selain permainan juga ada wahana edukasi, kayak teknomania, taman satwa, juga ada sinema 4D (walaupun menurut saya visualisasi film 4D nya kurang bagus dibandingkan sinema 4D Ocean Dream Samudera Ancol (ya iyyaalaahh tiket masuknya nya aja beda jauhh buu). Anak-anak sih sebetulnya penasaran banget sama Rumah Angker, tapi pas sampe pintu masuk ehh malah pada kabur ketakutan ga jadi masuk, cuma ada beberapa anak aja yang penasaran minta Bunda temenin masuk sambil tangan Bunda dipegangin kenceng banget hahaha. Tapi sayangnya Dinara ga masuk Rumah Angker karena kan yang memandu kelompoknya kk Bu Guru, terus Bu Guru gak mau masuk katanya hehehe. Ohh iyaa anak-anak wajib didampingi yaa saat masuk Rumah Anger. 

Sebagian besar wahana permainan sih berfungsi dengan baik dan cukup menarik, hanya beberapa saja yang sedang diperbaiki. Tapii area petualangan air-nya yang mengecewakan karena saat kunjungan kami airnya sangat kotor berlumut, dan banyak kotoran sepertinya sudah berbulan-bulan ga pernah dibersihkan. Anak-anak sih tetep ngotot mau main karena kebetulan saat kami tiba arena water play sedang direnovasi, jadi yaa mereka gak ada pilihan permainan air lain. Tinggal ibu-ibu yang ngeliatnya nahan napas ga bisa lagi ngelarang, setelah itu anak-anak langsung disuruh mandi sabunan bilas sampe bersih. Selain itu salah satu yang jadi favorit anak-anak adalah arena Taman Lalu Lintas, dan Berburu Dino, sampe mereka minta diulang main 2 kali. Galeri ilusi juga cukup menarik, dan ibu-ibu juga semangat bikin foto disini karena efek 3D nya jadi bikin seru. 

Ohh iyaa, kemarin sih sesuai info bahwa peraturannya anak-anak tidak diperkenankan membawa bekal dari rumah, jadi mereka hanya bawa minuman saja, makanan ringan pun ga bawa. Dan group sekolah diwajibkan memesan makanan dari lokasi, menu anak-anak standar sih nasi+ayam goreng crispy, menu orang tua juga lumayan ada nasi+sayur asem+ayam bakar+tahu tempe+lalap sambal. Selain itu juga bisa memesan menu lain di food court, juga ada soft ice cream favorit anak-anak. Tempat sholat juga tersedia walau agak sempit. 

Dinara dan teman-teman seneng banget, sampe pengen balik lagi bareng orang tua masing-masing beserta adik/kakak. Sayang kami belum kesampean balik kesana bareng Ayah dan adek Farabi. 


Foto dulu sebelum pada kabur ke berbagai wahana hehehe

Seneng banget sempet foto bareng anak gadis, jarang-jarang Bunda bisa temenin gini

@ Galeri Ilusi

@ Cangkir Puntir

Antri masuk sinema 4D

Taman Lalu Lintas favorit anak-anak

Photo dan arahan gaya oleh Bu Guru

Anak-anak diajak mengenal cara kerja jantung manusia




Salah satu miniatur world of wonders

Antri @Kincir Jurassic

Teman-teman Dinara @Taman Satwa 

Duhh lupaa ini wahana apa yaa namanya, Bunda sih ingetnya bom-bom car hahaha




Monday, November 28, 2016

Sambal Ebi : Nyai's Original Recipe

Sambal Ebi
Yakk posting borongan kali ini disponsori oleh "mumpung inget" hahahha. 

Sambal ebi atau yang kami kenal dengan sambal udang kering merupakan hidangan wajib saat Hari Raya. Favoritnya alm. Papa, jadi yaa kudu bin mesti hadir di meja jadi temennya ketupat. Nah karena tahun kemarin kami sekeluarga ga pulang kampung ke Palembang, jadi Bunda niat bikin sendiri deh sambal ebi walaupun yang excited cuma Bunda sendiri, gak kayak dirumah Nyai, kalo bikin sambal ebi ini ga nyampe 2 hari pasti udah ludes, giliran bikin sendiri 2 minggu ga habis-habis padahal cuma bikin pake ebi-nya 2 ons doang, sedih dehh.

Resepnya super gampil kok, hanya harus sabar aja karena masaknya agak lama nunggu sampe santannya agak kering, teksturnya sih rada-rada mirip bumbu rendang gitu.

Sambal Ebi/ Sambal Udang Kering

Bahan-bahan :
2 ons ebi, dihaluskan
1 butir kelapa yang diproses menjadi santan kental
10 btg cabe merah besar, dihaluskan
6 btr bawang merah, dihaluskan
4 btr bawang putih, dihaluskan
garam, merica secukupnya
    ** jumlah bahan-bahan diatas dapat disesuaikan, sesuai kebutuhan**

Cara memasak :
Panaskan santan diatas wajan dengan api sedang, masukkan cabe, bawang merah dan putih yang telah dihaluskan, aduk rata didihkan. Kemudian masukkan ebi yang telah dihaluskan, aduk terus hingga santan agak kering dan pinggiran wajan jangan sampe gosong, bila dirasa kurang asin dapat tambah garam. Tapi biasanya sih ga perlu karena ebi sendiri udah cukup asin terlebih bila dimasak lama dengan santan. Setelah santan dan ebi teksturnya cukup kering untuk dapat dijadikan cocolan ketupat, kemudian angkat dan pindahkan ke wadah saji.

Nah selain untuk cocolan ketupat, sambal ebi juga dapat dipadankan dengan kuah ketupat. Namun kuah ketupat Palembang sedikit beda dengan kuah ketupat kebanyakan yang biasanya pake sayur dan kuahnya cenderung kuning/merah. Kalo kuah ketupat khas keluarga kami biasanya hanya kuah santan saja tanpa sayuran, diberi bumbu-bumbu dan ebi halus, nah sambal ebi ini bisa ditambahin deh biar ada pedes-pedesnya.

Resep Puding Roti Favorit

Puding Roti Gandum
Sebenarnya udah sering banget bikin cemilan puding roti ini untk anak-anak, tapi ternyata lupa belum sempat diarsip dsini. Nah kebetulan lagi manggang si puding roti, sekalian deh posting resep (walaupun resep puding roti udah banyak buanget bertaburan, tapi kayaknya ga afdol kalo ga posting resep sendiri hehehe). 

Ceritanya tadi pagi Farabi seperti biasa minta bekel roti coklat, nah kali ini tumben request rotinya dibentuk kayak matahari, yaudah dong Bunda cetakin bentuk bulat biasa tapi terus dia komplen, "itu lohh Bun, yang ada lancip lancip segitiganya matahari ituu". Alhasil jadi banyak sisa ujung-ujung roti yang gak kepake. Kebetulan masih ada stok roti tawar gandum, yaudah jadinya dibikin puding roti ajah, sekalian entar kalo anak-anak pulang sekolah nyariin cemilan udah ready. Nah resep yang diposting ini hasil modifikasi blogwalking sana-sini sampe lupa pake resep yang mana ajah, karena sebetulnya kan gampil banget ini bikinnya bahkan bisa sambil merem hahhaha.


Puding Roti

Bahan-bahan :
500 ml       susu UHT plain
2 butir        telur
1 sdm         butter (saya pake margarin)
3-4 lbr        roti tawar gandum disobek kecil, termasuk bagian pinggiran roti
                   (roti tawar biasa juga bisa sih)
2 sdm        gula pasir
coklat pasta/selai coklat secukupnya
kismis (jika suka untuk taburan)


Cara membuat :
- Hangatkan susu cair dan margarin hingga leleh, sisihkan
- Atur roti yang telah dipotong/sobek kecil dalam pinggan tahan panas
- Kocok gula pasir dan telur menggunakan baloon whisk sampai gula larut
- Masukkan susu cair ke dalam kocokan telur, aduk
- Siram ke dalam pinggan yang telah diisi roti sampai rata dan bagian roti seluruhnya terendam susu
- Panggang dengan suhu kurleb 150 derajat celcius, selama 30 menit (sesuaikan dengan setelan oven)
- Angkat dan hias dengan selai coklat/taburan bubuk kayu manis.

Dimakan pas lagi anget-anget enakk dehh, bagian atasnya yang ada pinggiran rotinya crispy dan dalamnya moist gitu, nyaammm kakak Dinara doyan banget niihh.

*update
Eh ternyata Farabi doyan juga lohh kemarin sampe habis hampir 1 loyang kayak digambar, senangnyaa :)

Friday, November 11, 2016

Random Thoughts

Bagian paling menyenangkan dari Tugas Belajar ini adalah bisa punya banyak waktu bareng anak-anak. Yahh kebayang dong kalo udah balik ngantor entar, jam 8.00 harus udah berangkat (walo sebenarnya jam segitu mah udah masuk kategori telat), nyampe rumah paling cepet jam 6.00 - 6.30 sore. Belum lagi kalo pas harus dinas luar, bisa dipastikan subuh udah di bandara. Belum lagi kalo pas suami juga lagi dinas luar, hadeuuhh ga kebayang gimana repotnya dirumah pagi-pagi, apalagi sejak kami sepakat gak pake jasa ART lagi.

Nah kalo lagi "free" gini asikk, deh pagi-pagi aman walo suami lagi gak dirumah kayak sekarang, insyaallah semua keperluan anak-anak beres sama Bunda; sarapan, bekel Dinara, bekel Farabi, segala printilan sekolah. Bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah anak-anak, daan bisa lebih bersosialisasi juga sama mamah-mamah gaul di sekolah hahaha.

Kalo dipikir-pikir urusan anak sekolah nih tambah lama tambah ribet juga yaa, seneng sih mereka happy sama kegiatan sekolah yang cukup variatif dan gak ngebosenin, Tapii konsekuensinya, ortu kudu nyiapin ekstra cost plus segala keribetan printilannya, yaahh namanya juga demi anak. Kayak minggu-minggu ini nih, untuk kelas Dinara diminta pake kostum profesi dalam rangka Hari Pahlawan. Si anak awalnya udah dibilangin oke aja pake baju basket karena mau jadi pemain basket profesional ceritanya, ehh pas udah mau deket hari H malah keukuh balik ke kostum dokter yang emang sebenarnya sejak awal dia udah minta. Yahh namanya jadi orang tua yaa, biar gimana juga kepikiran pengen nyenengin anak, biar happy sama kayak temen-temnnya, bela-belain deh bunda ke Blok B Pasar Tanah Abang cariin si kostum dokter. Alhamdulillah puas juga liat si anak happy dari foto-foto yang dikirimin Bu Guru karena ternyata mereka ada parade keliling sekolah pake itu kostum, dan diakhir acara mereka diminta nulis cita-cita nya di selembar kain spanduk. Pas dirumah Bunda tanya kk Dinara:" kak tadi nulis apa cita-citanya pas di kain spanduk?". Dinara;"ooh itu tadi aku jadinya nulis kalo aku engen jadi pramugari"

Lahh, kok ga nyambung sih kak :D

Terus juga gak pake galau kalo pas anak-anak lagi sakit kayak sekarang, baru juga Farabi pulih ehh si kk Dinara yang kebagian common flu. Kan kalo pas udah masuk masa-masa tesis gini gak harus sering-sering ngampus, cuma yaa konsekuensinya progres tesis jadi terhambat. Yah mo gimana lagi, hidup adalah pilihan bukan? Tapi semua aja semua bisa berjalan beriringan, anak-anak dan suami masih keurus, dan tesis pun dah telat-telat banget at least target 30 Maret 2017 wisuda tetap tercapai, which is mean saya harus kerja rodi akhir tahun ini (walo sampe sekarang masih belum dapet jadwal seminar 1, disaat temen-temen lain udah mau nyiapin seminar 2). 

Sehat-sehat terus yaa nak. Doain semoga kuliah Bunda cepet selesai, tesis Bunda cepet beres, dan Bundanya gak males lagi hehhehe.


Tuesday, November 1, 2016

Mendadak Mellow

Nyempetin nulis ini disela-sela ngedit dan revisi draft tesis/makalah/tayangan buat persiapan seminar 1 entar yang belum ditentuin jadwalnya. Berasa sakit kepala padahal baru setengah hari berkutat dengan laptop akibat kelamaan ga mikir berat. Berasa banget indahnya dunia kuliah paska sarjana itu udah mulai pudar di semester akhir begini. Di saat temen-temen sekelas gak bisa lagi diajak kompakan ngampus karena kesibukan masing-masing, di saat itu pula harus berjuang memungut sisa-sisa semangat karena biar bagaimanapun juga perjuangan ini harus diakhiri. Berat rasanya, serius!!

Entah kenapa menyelesaikan tesis ini kayak momok terbesar selama kuliah magister ini, beratnya tugas-tugas mingguan, tugas semester, ataupun berbagai ujian rasanya ga ada apa-apanya dibandingkan kewajiban menyelesaikan step by step progres tesis. Ditambah kelamaan dirumah bisa ngurus anak-anak full time bikin semangat menyelesaikan kuliah semakin menurun, bolak-balik Jakarta-Bandung kok terasa makin berat yaa, padahal udah direfresh dengan beberapa perjalanan liburan bulan lalu. Huhuhu kenapa tiba-tiba jadi mellow begini yaah.

Ya Allah mohon dijauhkan dari segala rasa malas, diberikan kekuatan untuk mengatasi segala masalah. Kepengen bisa cepet seminar, pengen cepet lulus kuliah ya Allah. Hiks

Dear November please be nice, semoga diberi kemudahan untuk segala harapan dan rencana ya Allah. Amin

New Recipe : Banchan Timun

Iseng-iseng scrolling soc-med eh malah nemu resep banchan a la korean style dari akun @kreasi.tanoto, udah lama sih kepikiran pengen bikin s...