Thursday, January 7, 2016

Dinara's snacking time : Siomay Dimsum


Setelah googling sana sini diberbagai blog masak2, tampaknya ini resep yg paling sesuai menurut saya krn ga ribet, ehh tp sebetulnya bikin siomay dimsum ini emang ga ribet2 amat sih, tapi kok lupaaa ya mo nge-save link alamat blognya. Oiaa, ini siomay bkn siomay bandung yaa, krn kan kalo siomay bandung itu bahan utamanya ikan yang digiling, nah krn saya seringkali agak susah nemu ikan giling di swalayan jd sy lebih sering bikin siomay dimsum krn bahan utamanya ayam giling. Kakak Dinara doyan bgt sm si siomay dimsum ini, saya biasanya bikin utk stock  bbrp kali mkn dg dibekukan di freezer. Untuk bekal sekolah Dinara tinggal dipanaskan sebentar dengan kukusan.

Bahan-bahan :
250 gr daging ayam giling
100 gr daging udang cincang
1 btr telur ayam
garam secukupnya
merica secukupnya
2 siung bawang putih dihaluskan
1 bgt daun bawang cincang
1 sdm tepung terigu
5 sdm tepung kanji/sagu
1 sdt minyak wijen (saya ga pake krn pas lg ga pny)
1 btg wortel diparut
2 buah jamur champingnon diiris halus (kl pas lg ada aja yaa)
kulit pangsit secukupnya (saya beli kulit pangsit yang siap pakai)


Cara memasak :
- pertama panaskan dandang untuk mengukus, jangan lupa tutup dandang diberi alas kain bersih spy uap air tidak menetes
- campurkan semua bahan-bahan diatas sampai merata, sisakan sedikit wortel parut dan jamur iris utk topping siomay
- basahi sedikit kulit pangsit siap pakai lalu masukkan adonan siomay secukupnya, rapihkan pinggirannya beri atasnya wortel parut/jamur iris
- lakukan semua hingga adonan habis
- untuk mengukus siomay bs menggunakan cetakan bolu kukus sbg dasar atau juga bisa langsung diletakkan di dalam dandang (hny sj kalo ga pk alas cetakan siomaynya suka ga rapih trs nempel di dasar kukusan)
- perciki dengan air siomay yg sedang dikukus spy kulit siomay tidak kering
- kukus hingga matang ( 25-30 menit)


 

Wednesday, January 6, 2016

Welcome 2016, Year of Hope and Faith

Well, is it too late to say Happy New Year 2016? I don't think so, it's just 7 days pass of this new year. New year means new age for me, yeaahh 2nd of January was my birthday, i'm 32 years old now. Thank you Allah for giving me such an amazing life, i'm so grateful. Actually i'm so exciting to face this year, there'll be so many important event gonna happen this year. First, i really hope that i'm (insyaallah) gonna graduate from my master degree in this year. Second, our son Farabi gonna get his 1st experience in kindergarten school, ooh yeaah you are not baby anymore dear. 

And heeii, Dinara will get her 2nd grade of elementary school this year, and guess what Ayah also gona get his 1st experience go abroad to China for some bussiness trip, finally ahahahaha. And my nephew Hani, gonna get married this mid-year, which is mean the whole family gonna come together (maybe) in our home, ato directly to Bandung where the wedding party gonna held, yeaayy sooo happy. Last thing maybe we're gonna get new family member this year because my brother said that his wife is pregnant now, and i don't event know exactly how many my mom's grandchild right now, since i've to count all of my nephews/nieces.

Last but not least, once more i just wanna thank you to Allah SWT who is very kind to me, couldn't be grateful for more. Really hope that all the wishes will come true.

Monday, December 7, 2015

Kunjungan ke Kuntum Farm Field

Dua minggu yang lalu nyempetin ngajak anak-anak jalan-jalan ke Kuntum Farm Field yang ada di Bogor, di grup arisan sekolah Dinara dulu smpt ngebahas ini yang katanya lumayan seru bwt anak-anak. Selama ini qt lebih sering ke Jendela Alam di Bandung yang punya konsep serupa yaitu area edukasi berupa peternakan dan bercocok tanam, tapi setelah browsing sana sini kok kyknya ga nemu website resminya Kuntum Farm Field ini  yaa hanya ada Akun Facebooknya aja, jadi modalnya dari blogwalking ajah yang ternyata ngebantu banget.

Nah Kuntum Farm Field yang terletak di Jl. Raya Tajur No. 291, Bogor, gampang banget nyarinya. Kalo dari arah Jakarta keluar tol ke arah Jl. Raya Tajur yang terkenal sm toko tas itu, Kuntum ini berada di sebelah kiri jalan, kmrn qt sempet tny2 dulu krn ga nemu2 papan petunjuk lokasinya, setelah ketemu papan petunjuk Kuntum berwarna orange besar lalu belok kiri. Pagi itu kami tiba pukul 08.30, area parkir masih kosong dan lokasi masih lengang hanya ada 1 rombongan anak TK dari luar kota Bogor.

Naah, area Kuntum Farm Field ini ternyata lumayan luas, dan kesan pertama saya itu areanya bersih krn dimana-mana bertebaran tempat sampah, jadi orang-orang udh ga puny alasan lagi utk buang sampah sembarangan. Di area hijaunya juga terdapat beberapa box pengomposan untuk sampah daun, disamping itu tersebar beberapa kolam-kolam yang dibuat secara cascade mengikuti kontur alami topografinya. Dengan HTM Rp 30.000 saat weekend, beberapa kegiatan yang bisa dilakukan seperti yang kami coba yaitu memberi makan/minum susu untuk kambing, kelinci, sapi, dengan membeli rumput/wortel Rp 5000,-, atau susu botol kecil Rp 5.000,-, botol besar Rp 10.000,- yang tersedia di area peternakan di bagian awal dekat pintu masuk. Oia kalo lupa bawa topi dsini juga disediakan pinjaman caping pak tani gratis loh, kondisinya juga masih bagus. 

Dinara dan Farabi seneng banget kasih rumput dan susu ke kambing dan domba, gendong kelinci yang kyknya udh pada kekenyangan dksh makan terus hihhihi, hanya sj mreka rada takut wkt ksh makan sapi yang ukurannya besar-besar.  Oia disni juga tdp area peternakan unggas spt angsa, bebek, ayam, yang kandangnya luas dan didesain sedemikian rupa hingga spt habitat alaminya seneng deh liatnya. Di area yang menyatu dengan unggas ada juga bbrp kura-kura. Beberapa hewan nocturnal di display dalam box kaca/kawat bwt dikenalkan ke anak-anak. Si Ayah juga sempet nyobain mancing di area pemancingan bagian belakang seharga Rp 15.000,- untuk sewa pancingan dan umpan, tapi setelah hampir 1 jam tak membuahkan hasil dia menyerah hahaha. Anak-anak juga ga sabaran pengen nyobain tangkap ikan di kolam krn pas liat grup anak-anak TK kyknya seru banget. Ternyata harga nya Rp 50.000  untuk ikan mas sebanyak 10 ekor. Jadi ikan mas ini qt beli dlu nanti dilepas ke kolam, nah anak-anak bebas deh mau nangkepnya bisa pake tangan bisa juga pake saringan. Kolamnya dangkal banget kok spy anak-anak gampang bwt nangkep ikannya.

Di area ujung bawah juga terdapat kandang kuda, setting bwt area menunggang kuda-nya juga bagus deh, untuk 1 kali menunggang kuda dgn pathways yang udah ditetapin brng pemandunya Rp 30.000,- tapi kami ga sempet nyobain karena hari sudah terik dan perut pada keroncongan, belum lagi perjuangan untuk naik ke atas menuju exit gate yang lmyn jauh. Oiaa kyknya sih ada juga yaa kegiatan petik tanaman spt bayam, sawi, dsb yang bisa dibawa pulang stlh dibayar, tapi kami ga sempet nyobain. Juga ada area fish theraphy di bagian depan dengan biaya Rp 30.000,-

Anak-anak seneng banget berkunjung ke Kuntum Farm Filed, next kami sepertinya akan kembali krn begitu tiba di rumah anak-anak lsg bilang "Bunda, ntr kapan-kapan qt ke Kuntum lagi yahh".














Sup Krim Jamur Ala-ala

Tiba-tiba aja kepikiran pengen bikin sup krim jamur secara udah punya mangkuk sup-nya yang jauh-jauh beli pas ke Palembang libur lebaran tempo hari (*laah kyk di Jakarta ga ada aja yakk). Selama ini kan alesan tuh ga punya mangkuknya jd ga bikin2, kalo pas pengen langsung cuzz ke Pizza Hut yang cuma tinggal ngesot doang nyampe, padahal emang males hahaha.
Nah yaa giliran udah membulatkan tekad, malah ga nemu itu yang namanya puff pastry siap pakai, jadi daripada pending terus muncul inisiatif sup krim-nya di tmbh garlic bread KW.

Ini resep aslinya hasil googling sana-sini  tp takaran resep disesuaikan ajah, resep sederhana ini tampaknya yang paling pas bwt diaplikasikan :



Bahan-bahan :
susu cair plain merk apa aja 300 ml (disesuaikan)
mentega 1 sdm (sy pk margarin ajah)
bawang bombai dan bawang putih cincang halus
lada halus
1 bh kaldu blok merk apa aja
4 bh jamur champignon (jamur kancing) segar iris halus
1 sdm munjung tepung terigu
oregano secukupnya (optional)

Cara membuat :
Lelehkan margarin lalu tumis bawang yg diiris halus, kmd masukkan tepung terigu sambil diaduk rata.
Masukkan jamur yang diiris halus hingga layu, lalu kaldu blok dan lada, terakhir masukkan susu cair, aduk-aduk hingga larutan mendidih dan sedikit mengental.

Nah untuk garlic breadnya, saya pake roti tawar aja yang ada dirumah. Caranya haluskan bawang putih lalu campurkan dengan margarin lalu dioleskan ke roti, kmd saya panggang menggunakan teflon/double, sebelumnya diksh taburan oregano bubuk spy aroma garlic bread-nya lebih dapet.

Nah sup krim jamur disajikannya pake garlic bread, lumayan deh bwt ganjel perut di sore hari yang sekarang ini lebih sering gloomy ga jelas krn ga turun juga hujannya.


Saturday, September 5, 2015

Resep Cireng a la Rumahan


Di rumah masih ada stock cuko kiriman Nyai dr Palembang, yang mana pempeknya sudah ludes. Jadi mari qt bikin cireng sajah sodara-sodara.

Bahan-bahan :
10 sdm tepung sagu/tapioka
2   sdm tepung terigu
120 ml air mendidih, dicampur 1 sdt royco (optional)
gula, garam, merica secukupnya
daun bawang iri halus
bawang putih dihaluskan
tepung tapioka untuk pelapis

Cara membuat :
Campur tepung tapioka, gula-garam-merica, bawang putih, lalu aduk rata. Masukkan air panas mendidih, aduk cepat, tuang tepung terigu dan daun bawang. Ambil adonan secukupnya, pipihkan lalu gulingkan diatas tepung pelapis. Lalu goreng dengan api sedang.

Naah, karena masih ada cuko pempek utk sausnya jd ga perlu bikin saus lagi hehehe.

Our 1st Couple Trip : Magelang


Perjalanan 2 minggu yang lalu masih menyisakan kenangan yang cukup menyenangkan, jadi ceritanya saya dan suami travelling ke Jawa Tengah ; Semarang, Magelang, D.I Yogyakarta. Yaah walaupun acara jalan-jalannya cuma 2 hari doang tp cukup seru. Sebenarnya sih ‘couple trip’ ini ga direncanain banget, awalnya krn si suami dpt penugasan ke Semarang dan sekitarnya selama beberapa hari, trus ditengah perjalanan dia nawarin, “km mau nyusul ke Semarang?”, waah kebetulan banget tuhh tumben2an si Ayah punya ide bagus gini hahaha. Kebetulan perkuliahan semester ganjil belum dimulai dan saya sudah ijin sebelumnya untuk pamit dari kantor pada hari Jumat minggu terakhir itu sm Bu Boss, saya pikir bolehlah sekali2 ijin pamit juga sm anak2 utk pergi menginap 1 malam, krn rencananya saya menyusul hari Jumat pagi, dan pulang esok hari Sabtu malamnya.  Boleh lah yaa kakak, adek Bunda sm Ayah ijin jalan2 berdua hehehhe.
Hari Jumat pagi, sy udah stand by di bandara etapiii yaa emg dasar nasib kalo naek Si Singa, delay nyaa sampe 3 jam sajah dong jadilah saya nyampe Semarang kesiangan dan rencana yang sudah disusun si Ayah bubar jalan, yowis sayanya ikut ajah itinerary yang dibuat si Ayah krn saya emg ga pny rencana apapun dsni selain ngikut dan cari referensi kuliner hihihi.

Setibanya dari Bandara Ahmad Yani Semarang, kami langsung menuju Magelang, kebetulan driver kantor suami orang asli Magelang, perjalanan Semarang-Magelang ditempuh kurang lebih 2,5 jam via Tol Bawen, saya sih ga ngerti2 banget jalurnya cuma yang jelas jalur tol-nya agak2 serem gimana gitu berkelok-kelok dan jalan tol model jembatan kyk di Tol Cipularang, pas nyampe di Magelang perut udah kriuk2 kelaperan si driver nawarin makan Kupat Tahu “Tahu Pojok” yang katanya kuliner lokal paling dicari, dan ternyata emang enaakk loohh.

Di Magelang qt nginep di CitiHub Hotel, hotelnya cukup recommended kamarnya nyaman spacious, dan yang sy suka lantai-nya pk parquette, dan lumayan murah untuk ukuran rate budget hotel, kamar yang kami dapet menghadap ke Bukit Tidar, suasana disekitar hotel cukup nyaman dan tidak tll ramai, hanya saja rate yang ditawarkan exclude breakfast, hotel ini tidak menyediakan handuk dan amenities, tapi menurut kami ga masalah krn biasanya jg sll bawa sabun/shampoo sendiri kalo bepergian, tapi untuk handuk disediain sih dari hotel untuk disewa Rp 5.000,- untuk satu lembar handuk. Sebenarnya jg utk sarapan sih hotel nyediain Rp 30.000,- per paket yang dianterin ke kamar tapi menunya qt ga nanya krn emg ga tertarik.
Malam harinya, kami jalan-jalan keliling kota nyobain tengkleng, tongseng, dan sate kambing “Pak No”, lalu nongkrong di alun-alun Kota Magelang dan nyobain nyeruput wedang ronde anget di tengah suasana kota Magelang yang adem, hhhmmm nikmatnyaa Alhamdulillah.

Nah besoknya pagi-pagi banget si Ayah, kepengen liat sunrise di Borobudur, cuss qt browsing dulu aneka blog yang memuat hal tsb, ternyata akses msk Borobudur utk Sunrise hny bs di Hotel Manohara yang berada di lokasi Candi Borobudur yang pengelolaannya berada dibwh BUMD yang mengelola Candi Borobudur, Prambadanan, dan Candi Ratu Boko. Tapii ternyata tarifnya mahal banget, Rp. 250.000/org wisatwan domestic. Langsung coret deh opsi yang ini, nah trs bnyk jg yg rekomendasi utk liat Sunrise-nya di Borobudur via Bukit Puthuk Setumbu, jadi kalo mo msk area Candi Borobudur kan ke kanan tuh, krn subuh2  gerbang msh ditutup, biasanya ada bbrp guide yang nunggu disitu untuk ngarahin ke Bukit Puthuk Setumbu yang melewati jalur ke arah kiri, sebetulnya ga susah banget sih utk nemuin jalur kearah bukit ini, tapi Ayah udh terlanjur nge-iyain guide yang nawarin jasanya menuju Puthuk Setumbu seharga Rp 50.000,-

Ternyata akses masuknya lumayan bgs kok, perkerasannya sebagian beton sebagian lagi menggunakan paving block. Cuma yaa agak nanjak gitu, pas sblm masuk tdp loket untuk tiket masuk Rp. 15.000/org utk wisatwan domestic. Jadi harusnya nih kalo qt naik ke Bukit ini qt tuh bs ngeliat area Candi Borodur dari jauh yang perlahan-lahan mulai tampak dari balik kabut setelah ‘disiram’ cahaya matahari pagi. Pukuk 5.30 kami tiba dilokasi yang ternyata udah rame sama wisatawan asing yang udah standby dengan masing2 kamera DSLR dan tripod-nya, sampe kami agak susah cari spot yang pas. Tunggu punya tunggu sampe jam 6.30 ternyata si matahari ga juga muncul, sempet sih muncul sebentar tapi trs ilang lagi ke balik awan, dan kabut di area tsb makin tebal sampe kami pun berspekulasi dimana sih sebenarnya posisi  candi kalo diliat dari sini krn. Beberapa petugas pengelola bukit tsb blg bahwa emg sdh bbrp ini kabut agak tebal sehingga qt ga bs menyaksikan ‘mystical view’-nya Candi Borobudur dari sini. Tampak kekecewaan di wajah para wisatawan, termasuk kami tapii yaaa mo gimana lagi namanya juga fenomena alam kan ga ada yang bisa mastiin. Akhirnya kami pun beranjak pergi dan memutuskan masuk ke Candi Borobudur yang udah buka pukul 6.30, pastinya yaa ke Borobudur kudu wajib poto-poto hahahah. Untung aja ga bawa anak-anak kesini krn jalannya jauh banget trs juga yang rada nyebelin tuh jalur exit-nya dibuat jauh banget muterin area pedagang souvenir yang ga ada habisnya. Bagusnya sih kalo bawa  anak balita mending bawa stroller aja, krn kan  area candinya sendiri emg luas banget.

Siangnya setelah balik dari Borobudur kami lanjut makan siang di restoran Jejamuran yang kesohor itu, perlu  dicatet yaa kalo kesini pas lagi hari libur terutama peak season/liburan sekolah/liburan hari raya, ataupun long weekend, harap sabar menunggu pesanan Anda tiba di meja krn karyawan resto tampak kewalahan banget melayani tamu walaupun qt dtg diluar jam makan siang, tapi waktu menunggu tadi terbayarkan dengan hidangan unik yang disajikan. Trs jgn lupa jg beli oleh-oleh keripik jamur tiram-nya yang enak bangeet, anak-anak sampe ketagihan padahal cm beli 2 pcs hahaha.

Well, it was really a nice trip, next semoga bisa jalan-jalan lagi ke daerah Jawa Tengah  dan sekitarnya bersama anak-anak.






Kulineran Murah Meriah Maknyus di Magelang

Kupat Tahu "Tahu Pojok", terletak di Jalan Tentara Pelajar No. 14, katanya si ibu yang punya sih usaha Kupat Tahu ini merupakan usaha turunan orang tuanya yang sudah dimulai sejak tahun 1947an. Trus saya penasaran dong kenapa dinamakan Tahu Pojok, padahal lokasinya warung/tokonya sama sekali engga di pojok. Ternyata dulunya sih lokasi awal emang rada dipojokan tapi lama-kelamaan krn perkembangan kota si warung/toko ini malah berada di tengah kota. Tahu Pojok ini buka dari jam 9.30an sampe habis kira2 jam 5an sore ato jam 7an malam tentatif lah pokoknya. Hanya sj sygnya kmrn ga sempet nanya berapa harga per porsi, cuma kmrn qt makan bertiga plus minum  2 es teh manis dan 1 es jeruk + kerupuk +bakwan/tahu total habis Rp 58.000 sajah, lumayan murah kan??
Sebenarnya sih menurut saya pribadi kupat tahu ini rada2 mirip sama tahu campur khas Jawa Timur-an, hanya sj ga pake petis, selada, tetelan/kikil, perkedel singkong (apa yaa namanya), laah kalo gt banyak dong bedanya ya hahaha. Nah pokoknya si Tahu Campur ini terdiri dari kupat sm tahu (yaa pastinya yaaa), bakwan, tauge, kol, seledri, bawang goreng, lalu disiram kuah kacang manis gurih, pokoknya enaak deh, bahkan menurut saya yang lidah Sumatera si Tahu Pojok ini bikin ketagihan.
Sebenarnya di Jl. Tentara Pelajar ini ada beberapa warung/toko yang Kupat Tahu yang lokasinya sangat berdekatan tapi katanya sih yang paling rame yaa Tahu Pojok ini, terbukti dari beberapa foto yang dipajang di dinding ada beberapa toko mantan Presiden SBY dan Ibu Ani sedang makan disitu, ada juga beberapa pejabat lainnya yg pernah makan disitu terlihat dari foto yang di pajang. Hanya yang perlu diperhatikan Tahu Pojok ini tempatnya rada sempit jadi kalo pas jam makan siang jd agak crowded.



Tengkleng, Tongseng, dan Sate Kambing "Pak No". Sebenarnya sih ini bukan kuliner khas Magelang soalnya di kota-kota lain jug ada kan, tapi patut dicoba loh!! Awalnya sih saya dpt referensi dari sini dan setelah qt coba ternyata bikin nagiiihhh. Beralamat di Jl. Kalingga deket pertigaan hotel Sumber Waras, buka dari jam 5an sore hingga jam 9an malam (pokoknya sampe habis kata si Mas-nya). Menunya sate kambing/sapi, tongseng kambing/sate, tengkleng kambing/sate, nasi godhog, nasi gule. Malam itu kami pesen tengkleng, tongseng, dan sate kambing 1/2 porsi, plus teh tawar anget. Si suami sampe kepengan nambah lohh kalo ga ditahan hahaha, enak sih nasinya pulen, bumbunya tengkleng dan tongseng berasa banget tapi ga eneg, daging kambingnya empuk, gurih kuah tongseng/tengklengnya pas banget. Plus tambah nasi total habisnya hanya 60an ribu rupiah, murah banget lah kalo dibandingin sama makanan sejenis di Jakarta, tapi masalahnya krn ini warung kaki lima pinggir jalan gitu jadi banyak pengamen/pengemis trs meja kursinya ga banyak jd kalo pas lg rame mesti sabar antre tunggu bangku/meja yang kosong. Yang pasti, kalo kapan-kapan balik ke Magelang qt pasti makan disitu lagi worth it banget.


Sebenarnya sih banyak banget katanya kulineran enak di Magelang ini tapi karena qt kesini hanya sebentar jadi ga sempet icip-icip ke banyak tempat. Kapan-kapan lah kalo kesni lagi baru menjelah kuliner lainnya.

Thursday, August 6, 2015

Dinara's 1st Grade at Primary School

Yeaaayy, kk Dinara udah resmi jadi anak SD per tanggal 27 Juli 2015 yang lalu. Alhamdulillah hari pertama berjalan lancar, spt anak-anak lainnya yg juga sudah terlihat jauh lebih mandiri dan berani, mungkin krn sebagian besar dari mreka sblmnya memang sudah saling mengenal dan berteman sejak dari TK (krn mreka berasal dr TK yang sama) juga krn sebelumnya mreka jg berteman waktu sama2 bareng ikut ekskul Drumband.

Satu minggu pertama masih diisi dengan kegiatan Orientasi, dimana siswa diajak untuk lebih mengenal lingkungan sekolah, kebiasaaan2 wajib seperti ikrar, doa2/ayat2 pendek yang biasa dibaca sebelum mulai belajar, serta pengenalan materi2 kuliah. Jam sekolah pun belum dimulai efektif, karena kk masuk sekolah jam 7 pagi dan pulang jam 10-11 siang. Nah dimulai minggu kedua baru jam sekolah mulai efektif, masuk jam 7 pagi dan pulang jam 1 siang, sebelum pulang anak2 dibiasakan untuk sholat Dzuhur di sekolah. Kebayang yaa bedanya jauh banget sama sekolah dasar negeri yang jam 9.30an udah bubaran sekolahnya. Tapi jadi kepikiran juga nih anak2 kelas 1 ngapain aja yaa lama banget disekolah, nah setelah dapet jadwal pelajaran baru deh mulai terjawab kira2 mreka ngapain disekolah. Baru ketauan juga ternyata mreka tuh istirahatnya 2 kali, pertama jam 9.15, dan kedua jam 11.15.

Materi pelajaran pun sepertinya menyenangkan krn si kk selalu excited tiap cerita dia dskolah ngapain aja, ada materi musik (katanya mreka disuruh nyanyi satu-satu, trs ada guru musik yang ngiringan pake piano), trus juga kelas bahasa Inggrisnya juga seru krn ada materi audio visual yang sinkron sama buku pelajaran dr sekolah, jadi kayak sambil nonton bareng gt tp sambil belajar, ada juga materi baca Iqro'/Al Qur'an, tp sptnya durasinya jauh lbh sedikit dibanding saat TK B dulu. Kelas olahraganya juga seru kt si kk, krn mreka disuruh lari satu-satu (anak-anak yaa cm disuruh lari aja seneng bangett hahaha).

Nahh, yg bikin rada bingung awalnya wkt ditawarin aneka ekskul dr sekolah baik yang berbayar, maupun yang tidak berbayar. Semua ekskul sih sepertinya menarik yaa (ortunya sih sbnrnya yg lbh excited krn jaman SD dulu ga ada beginian), anaknya mah biasa2 ajaa hihihi. Tapii krn bbrp jadwal ekskul dilaksanakan disaat bersamaan jd otomatis kk Dinara hny bs memilih bbrp, ehh tapi cm dibatasi 2 ekskul doang aja sih. Akhirnya qt pilih (dengan persetujuan si kk pastinya) ekskul EFE (Easy and Fun English), dr dulu emg pgn bgt nge-les-in kk Bahasa Inggris tp rada ragu krn bbrp tempat les rada jauh dr rumah lgpl kasian Mba Ida yg anter jd repot krn biasanya jg jadwal les diluar rada sore, nah untung banget ini les difasilitasi dskolah jd gak was-was. Jd lesnya dilaksanakan disekolah setelah jam bubar selama 1 jam, 2 x seminggu. Jadi klo les kk pulangnya kr2 jam 2.30an pm. Ya ampuuun anak SD kelas 1 aja pulangnya jam segitu yaa hiks, tp mudah2an kk enjoy yaa diskolah jd kan tiap hari seneng ke sekolah, 1 les lagi setelah diskusi dg si kk akhirnya diputuskan Tahfidz (hafalan Al Qur'an) krn jadwalnya dipagi hari, cm yaa qt sih gak maksain krn wkt TK B hasil hafalan si kk tampaknya gak tll maksimal.

Hanya masalahnya, krn skg jam 7 pagi udah mulai belajar otomatis anak2 hrs sdh tiba di sekolah sebelum jam 7 untuk baris dan ikrar, alhamdulilaah yaa selama 1 minggu ini kk belum pernah nyampe sekolah sebelum jam 7, hahaha. Abis gimana secara anaknya bangun br jam 6an pagi, trs kalo mandi sendiri bakalan lamaa banget, maunya dimandiin sm Bunda, pdhl kan pagi2 Bunda hrs masak bwt sarapan sm buat bekel, belom lagi waktu sarapannya yg penuh drama dan bikin Bunda/Ayah ngomel2 trs krn tll lama. Jadilah qt kalo nyampe gerbang sekolah sll terburu2 krn udah pd baris dan ikrar.

Semangat yaa kk sekolahnya, semoga kk bs berprestasi dengan lebih baik dan selalu jd kebanggaan Ayah Bunda :* :*



Friday, June 12, 2015

Srikayo Palembang


Ini salah satu penganan khas Palembang yang termasuk mudah dibuat, makanan Palembang tuh yaa banyaak banget, sampe-sampe kita kalo pas ngumpul dirumah tuh gak pernah jauh-jauh dari dapur, kerjaannya makaan melulu hahaha. Nah karena si srikayo ini cenderung manis banget jadi biasanya tandemnya itu ketan, berhubung gak punya beras ketan dan males juga bikinnya jadi cuma bikin srikayo- nya aja deh Dinara doyan banget nihh *itu anak doyan semua kayaknya yaa hahaha. Btw srikayo ini ga ada hubungannya sama sekali dengan buah srikaya loh yaa.

Berhubung ini resep turun temurun dari Ibu tersayang, jadi resepnya gak pake takaran standar, beliau bikin resep pake takaran 'gelas'.

Kue Srikayo 

Bahan-bahan :
Santan kental 1 gelas *gelas ukuran apa aja, yg penting gelas yang sama yg dipake utk takaran bahan lainnya
Telur 1 gelas *saya coba pake 3 bh telur krn gak perlu bikin banyak-banyak
Gula pasir putih 1 gelas *karena kurang suka terlalu manis jadi biasanya gula pasirnya kami kurangi
Pasta pandan, dan ekstrak daun pandan (kalo ada)

Cara membuat :
Panaskan kukusan/dandang terlebih dahulu, alasi tutupnya dengan serbet. Kocok gula pasir dan telur dengan ballon whisk (tidak perlu menggunakan mikser), sampai tercampur rata dan tidak perlu sampai mengembang. Lalu masukkan santal kental sedikit demi sedikit, serta campurkan pasta/ekstrak daun pandan.

Tuang ke dalam cetakan srikayo atau bisa juga menggunakan aluminium foil cup, lalu kukus selama kurang lebih 15-20 menit. Srikayo ini lebih nikmat disajikan dingin.

Martabak Mini

Udah dari kapan tau pengen bgt bikin martabak manis mini, berawal dari kesukaan anak gadis sama martabak keju langganan, tapi kok makin lama harganya makin melambung yaa, udah gitu yang doyan kan cm Dinara doang tuh, jadi sayang banget tiap beli satu porsi gak langsung habis.

Berhubung ga punya cetakan martabak mini/kue lumpur dan sejenisnya, dan baru sempet kmrn nyari di sini dengan harga Rp 91.000,- *kok berasa mahal yaa, apa emang segitu harganya?? Tapi karena emg udah diniatin banget jadi ywdh deh lsg bungkus, sore harinya langsung eksekusi berdasarkan resep yang udah lama disimpen di hp. Setelah gugling sana sini, tampaknya resep di bawah inilah yang paling gampil dan tampak sesuai selera.

Martabak Mini

Bahan-bahan :
Tepung terigu protein sedang 250 gr
Cokelat bubuk 3 sdt *sy skip krn Dinara gak mau katanya
Gula pasir 50 gr
Baking powder (BP) 1/4 sdt
Garam 1/4 sdt
Air 300 ml
Ragi 1/2 sdt
Baking soda 1/4 sdt *sy skip krn ga punya
Margarin 2sdm dilelehkan

Untuk taburan :
Margarin
Meisis
Keju cheddar parut
Susu kental manis

Cara membuat :
Campur tepung terigu, BP, dan garam lalu ayak. Tambahkan gula pasir. Buat lubang ditengahnya, masukkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan balloon whisk hingga rata. Tambahkan ragi instant kmd aduk rata. Tutup dengan serbet dan diamkan selama 30 menit.

Setelah 30 menit, adonan sudah mengembang. Tambahkan soda kue dan telur, lalu aduk sampai rata, terakhir tambahkan margarin cair.

Panaskan cetakan martabak mini, masukkan adonan ke dalam cetakan sampai setengah penuh. Tekan bagian tengah dengan sendok sayur agar membentuk pinggiran martabak hingga crispy (kesukaan Dinara nih). Biarkan sampai berlubang-lubang, tutup dan biarkan hingga matang lalu angkat (gunakan api kecil agar tidak hangus).

Setelah diangkat segera olesi dengan margarin, lalu taburi dengan meises/keju parut dan susu kental manis. Segera nikmati selagi hangat.

Oiaa, cetakannya kan ada 7 loyang kecil tuh, utk resep diatas jadinya lebih dari 4 kali masak jadinya sekitar 30an buah martabak mini. Cocok untuk cemilan sore anak-anak, ato bisa juga untuk bekel sekolah.
Terus bikinnya bisa ajak anak-anak loh karena kan bikinnya gampang banget tuh, mereka bisa bantu aduk-aduk ato bikin taburan martabaknya, pasti anak-anak seneng deh.


*sumber resep asli akan segera dicantumkan, lupa euy browsingnya udah lama banget soalnya


 Martabak mini nikmat selagi hangat

Horeee berhasil, bagian tengahnya berlubang-lubang sesuai resep *maklum amatiran

Wednesday, June 10, 2015

So long papa, we're gonna miss u much

Seminggu setelah kepergian mu, tepatnya hari Rabu tanggal 3 Juni 2015 jam 6.45 am yang lalu, masih sangat terasa kehilangan di hati kami Papa. Walaupun kami anak-anakmu dan Nyai sudah sangat ikhlas melepasmu mengingat kondisi papa yang tampak sudah kelelahan namun rasanya terlalu cepat.

Firasat menjelang kepergian papa sudah terasa sejak sebulan sebelumnya, entah kenapa Ibu rasanya pengen banget pulang ke Palembang, Ayah sdh ksh approval untuk pulang saat libur kejepit bulan April 2015, tp sygnya saat itu berbarengan dengan lomba drumband kk Dinara, akhirnya kepulangan kami ke Palembang diundur hingga libur kejepit pertengahan Mei 2015. Alhamdulillah msh sempet ketemu Papa (anak-anak memanggil Yai), 2 minggu sebelum kepergiannya papa msh tampak sehat diusianya yg sdh cukup tua 80 tahun. Entah kenapa dari sebelum berangkat ke Palembang, kepikiran pengen peluk papa saat kembali ke Jakarta, padahal biasanya kalo mau pulang Ibu cuma salim aja. Nah pas terakhir pulkam itu, Ibu salim terus peluk papa kenceng, tp tnyt papa kesakitan ktnya "km peluk papa kenceng banget, badan papa udah sakit2 smua". Saat pulang itu pun, krn bw mobil ke Palembangnya, ibu bawa oleh-oleh segala macam biskuit utk cemilan papa, termasuk bagelen Kartika Sari temen papa minum teh/susu yang udah dibeli jauh2 hari wkt bareng Ayah dinas ke Bandung. Masih patut bersyukur diberi kesempatan ketemu papa 2 minggu sebelum kepergiannya.

Tanda-tanda lain papa beri bbrp hari sebelum kepergian untuk selamanya, hari Jumat sore itu papa telepon, tanya Ayah sdh sampai Jakarta ato belum, krn saat itu sedang dinas ke Palembang, kami ngobrol cukup lama, papa tanya apakah kami jadi pulang ke Palembang tanggal 14 Juni, Ibu yakin ga pernah bilang kalo kami mau pulang lagi tanggal segitu lagi pula kami belum juga 2 minggu sebelumnya pulang ke Palembang, krn saat pamit pulang terakhir Ibu malah bilang gak tau Lebaran bs pulang ato engga. Tapi papa ngotot banget kalo dia inget Ibu sendiri yg bilang mau pulang tanggal 14 Juni, setelah bbrp kali adu argumen akhirnya Ibu akhiri dengan kalimat "Papa tlg doain aja kalo ada rejeki kami akan pulang segera (lagi)". Ternyata Yai pun blg ke Nyai kalo dia inget betul kalo Ibu sendiri yg bilang mau pulang tanggal 14 Juni.

Percakapan via telepon sore itu berakhir krn adek Farabi ribut minta pipis. Malam pukul 9.30 pm, pas ngecek hp ternyata ada 5 missed call dari Yai. Mulai kepikiran yang engga-engga knp Yai telepon lagi sampe 5 kali pdhl br bbrp jam sblmnya ngobrol lama, pas ditelepon balik kebetulan ga keangkat, Ibu pikir saat itu pasti Yai sdh tidur. Sabtu ga smpt telepon Yai krn seharian nemein kk Dinara lomba drumband di Mekar Sari, tapi seinget Ibu hari Minggu pagi sempet telepon ke Palembang denger suara Yai msh seger, tp kmrn pas ngecek history call di hp tnyt ga ada outgoing call pd hari Minggu, apa wkt itu telepon pk telepon rumah yaa, entahlah. Sedih dan nyesel banget kalo inget entah apa yang ingin disampein Yai sampe telepon berkali-kali gitu dan ga keangat, apaa mungkin juga "Yai mau pamit" saat itu.

Senin malam, dapet telepon dari Nurul dengan suara bergetar ksh tau kalo Yai tiba2 sakit, kondisinya Yai ngedrop dan oleng dan hampir jatuh saat hendak ke kamar mandi, ngomong sm Nyai pun saat itu suaranya gemetar. Langsung kepikiran macem-macem, ijin ke Ayah minta pulang ke Palembang berdua Farabi dengan pesawat paling pagi keesokan harinya, kk Dinara sengaja tinggal krn bersekolah. Ternyata malam itu Yai langsung dibawa Kak Ican Ke RS. Charitas sesuai arahan Kak Acep.

Tiba di RS hari Selasa pagi, agak tertegun melihat kondisi Yai yang tampak sangat kelelahan. Saat itu Yai masih sadar, lama Ibu pandangi Yai, matanya tak lagi segar, napasnya tampak tersengal-sengal dengan bantuan selang oksigen, kulitnya tampak sangat keriput. Malam harinya saat kembali menjenguk pun masih Ibu pegangin tangan dan kakinya, saat itu dan bbrp hari sebelumnya Yai sangat tidak nafsu makan. Tekanan darahnya menurun. Gak kebayang itulah saat terakhir bertemu Yai, gak juga sempat meminta maaf. Kembali teringat sejak kecik dulu sering banget ngebantah omongan Yai, sering ngomongin tentang Yai ke Nyai. Maafin anakmu ya Pa, gak sempet jadi anak yang baik.

Sekarang gak ada lagi tempat curhat telepon berjam-jam ngomongin masalah kerjaan, masalah kuliah, masalah transportasi, dan segala hal-hal gak penting (dan penting) sehari-hari. Gak pernah lagi ada telepon Yai nanyain kk Dinara dan adek Farabi lg pada ngapain.

Ya Allah tolong ampuni segala dosa-dosa Papa, terimalah segala amal ibadahnya. Papa memang bukanlah seorang Papa yang sempurna, tapi Papa telah berusaha menjadi suami dan orang tua yang baik selama bertahun-tahun. Kami bangga menjadi anakmu Papa.

Ya Allah dekatkanlah Papa menuju surgaMu, jauhkanlah ia dari segala siksa api neraka. Berikanlah segala kemudahan untuknya. Terimalah Papa disisiMu ya Allah. Beristrirahatlah dengan tenang Papa, pada akhirnya kami smua pun nanti akan kembali kepadaNya, kapan saatnya tak ada yang tahu. 

So long Papa, kami sayang Papa selalu *kata-kata yang tak pernah terucap saat Papa msh hidup

New Recipe : Banchan Timun

Iseng-iseng scrolling soc-med eh malah nemu resep banchan a la korean style dari akun @kreasi.tanoto, udah lama sih kepikiran pengen bikin s...